Sejarah dan Makna Choker dalam Skena Punk dan Gothic

Makna Choker dalam Skena Punk dan Gothic

Skena Fashion – Makna Choker dalam Skena Punk dan Gothic telah menjadi simbol kuat dalam budaya alternatif. Aksesori ini dikenal sebagai kalung ketat yang dikenakan di leher. Choker sering dikaitkan dengan identitas, ekspresi, dan pemberontakan. Dalam skena punk dan gothic, choker bukan sekadar aksesori biasa. Ia menjadi bagian penting dari gaya dan pesan yang ingin disampaikan. Artikel ini membahas sejarah dan makna choker dalam dua skena tersebut.

Sejarah Choker

Choker memiliki sejarah panjang yang dimulai sejak ribuan tahun lalu. Awalnya, choker dipakai oleh peradaban Mesir kuno sebagai lambang status sosial. Di abad ke-18, choker menjadi tren di kalangan bangsawan Eropa. Pada masa itu, kalung ketat ini dibuat dari pita atau renda mewah. Choker juga pernah digunakan oleh para penari dan artis di era Victoria. Namun, choker baru mendapatkan makna berbeda di abad ke-20. Saat skena punk muncul pada tahun 1970-an, choker diadopsi sebagai simbol pemberontakan. Para musisi dan penggemar punk mengenakannya untuk mengekspresikan sikap anti-establishment. Sementara itu, skena gothic pada 1980-an mengembangkan choker sebagai bagian dari estetika gelap dan misterius. Bahan dan desain choker pun bervariasi, dari kulit hingga logam dengan hiasan rantai.

“Baca juga: Techwear Tropis: Gaya Futuristik yang Tahan Panas di Dunia Urban”

Makna Choker dalam Skena Punk

Dalam skena punk, choker memiliki makna kuat sebagai simbol perlawanan. Kalung ini melambangkan sikap anti-mainstream dan penolakan terhadap norma sosial. Pemakaian choker sering diiringi dengan pakaian robek, jaket kulit, dan rambut warna-warni. Choker menambah kesan keras dan bebas pada penampilan pemakainya. Tidak jarang, choker juga dihiasi dengan paku atau logam tajam untuk menegaskan kesan agresif. Melalui choker, para punk mengekspresikan kemarahan dan kritik sosial secara visual. Selain itu, choker memperkuat identitas kelompok dan solidaritas antar anggota skena punk. Simbol ini memperlihatkan keberanian menolak nilai konvensional yang dominan.

Makna Choker dalam Skena Gothic

Di skena gothic, choker berfungsi sebagai elemen estetika yang melambangkan misteri dan keindahan gelap. Desain choker sering kali rumit dengan penggunaan renda, permata gelap, dan simbol religius. Kalung ini mencerminkan sisi romantis dan melankolis dari budaya gothic. Pemakainya ingin menunjukkan keunikan dan kedalaman emosi. Choker di sini tidak hanya aksesori, tetapi juga pernyataan identitas artistik dan spiritual. Sering kali, choker dipadukan dengan pakaian hitam, make-up dramatis, dan gaya rambut khas gothic. Dengan begitu, choker menegaskan aura misterius sekaligus menarik perhatian. Choker juga menjadi jembatan antara estetika masa lalu dan gaya modern yang gelap.

“Simak juga: Bertato, Tak Bisa Donor Darah? Mitos atau Fakta?”

Evolusi dan Popularitas Choker

Seiring waktu, choker melampaui batas skena punk dan gothic yang membesarkannya. Aksesori ini mulai diadopsi oleh berbagai kalangan dalam industri fashion arus utama. Choker kini dikenakan oleh selebritas, model, hingga influencer di media sosial. Namun, makna dan akar sejarah choker tetap dijaga oleh penggemar skena alternatif. Bagi mereka, choker bukan sekadar hiasan, melainkan simbol budaya dan perlawanan. Desain choker kini hadir dalam berbagai bentuk dan bahan. Ada yang sederhana berbahan kain, ada pula yang mewah dengan logam atau permata. Inovasi terus dilakukan dalam teknik pembuatannya oleh para perancang mode. Popularitas choker semakin luas berkat panggung mode global dan kampanye digital. Meski tren berubah, posisi choker dalam skena punk dan gothic tetap kuat. Nilai simbolik dan identitasnya tidak mudah tergeser oleh gaya baru.

Post Comment